Rabu, 30 Januari 2019

Teknik Pembuatan Sediaan Farmasi - Kapsul

CAPSULAE(KAPSUL)



 A.PENGERTIAN

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunsk ysng dapat larut.cangkang kapsul umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

Berdasarkan bentuknya kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
a.kapsul keras(capsulae durae,hard capsul)                                                                                                                                 
ciri ciri kapsul
1.Terdiri dari tubuh dan tutup
2.Tersedia dalam bentuk kosong
3.Isi biasanya padat,dapat juga cair
4.Cara pakai per oral
5.Bentuk hanya satu macam


b.kapsul lunak(Capsulae molles,soft capsul)
1.merupakan satu kesatuan
2.selalu sudah terisi
3.Isi biasanya cair dapat juga padat
4.Cara pakai bias oral,vaginal,rectal,dan topical
5.bentuknya bermacam-macam

B.PENGISIAN KAPSUL
ada 3 cara pembuatan atau pengisian kapsul, diantaranya :
  1. Dengan tangan
    cara ini merupakan cara yang paling sederhana karena hanya menggunakan tangan, tanpa menggunakan alat. Sebelum memasukan serbuk kedalam kapsul, cucilah tangan terlebih dahulu (lakukan pembersihan seperti persiapan peracikan pada umumnya)
    Untuk mencegah petugas mengalami alergi yang disebabkan oleh obat tersebut, sebaiknya gunakanlah sarung tangan.
    Berikut adalah langkah – langkah yang dilakukan untuk memasukan obat ke dalam kapsul dengan tangan :
    1. Raciklah obat seperti anda meracik obat serbuk.
    2. Timbang dan bagilah obat sesuai dengan jumlah yang diinginkan oleh dokter. (cara ini juga dilakukan dalam pembuatan serbuk)
    3. Tiap serbuk dimasukan kedalam kapsul. Usahakan ukuran kapsul sesuai dengan isi serbuk.
    4. Apabila serbuk yang tadi dimasukan masih ada sisa, sentuh dengan sedikit tekanan bagian ujung kapsul, lalu balikan kapsul tersebut ke arah kertas perkamen yang berisi serbuk. (membalikannya harus langsung menuju kertas perkamen, usahakan serbuk yang ada di dalam kapsul tidak terbuang)
    5. Setelah mulut kapsul menempel pada kertas, tekan ujung kapsul. Angkat sedikit, lalu segera tempelkan lagi pada serbuk yang masih tersisa di kertas.
    6. Lakukan cara 5 sampai serbuk yang ada di kertas habis
    7. Tutuplah kapsul agar serbuk yang sudah dimasukan tidak keluar kembali.
  2. Dengan alat bukan mesin
    Alat yang dimaksud disini adalah berupa alat manual yang pengerjaannya tidak menggunakan mesin dan listrik. Dan masih terbilang tradisional. Namun kelebihan dari teknik ini dibanding dengan menggunakan tangan adalah waktu pengerjaan yang lebih cepat.
    Adapun teknik pengisian kapsul adalah dengan cara sebagai berikut :
    1. Buka bagian –  bagian kapsul
    2. Badan kapsul dimasukan kedalam lubang pada bagian alat yang tidak bergerak
    3. Taburkan serbuk yang akan dimasukan ke dalam kapsul.
    4. Ratakan dengan bantuan alat kertas film.
    5. Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakan bagian alat yang bergerak.
  3. Dengan mesin
    Untuk produksi obat kapsul secara besar – besaran, perlu menggunakan mesin untuk membantu pengisian kapsul. Karena dengan cara manual, waktu pengisian kapsul akan semakin lama dan menjadi tidak efektif. Untuk itu perlu adanya mesin yang dapat secara langsung membuka, mengisi, dan menutup kapsul.
    Mesin ini juga biasa digunakan untuk pembuatan kapsul lunak (soft capsule) yang tidak akan bisa digunakan dengan 2 cara diatas.
    Adapun mesin yang digunakan beragam sesuai dengan kebutuhan industri.

Farmakognosi - Flos



1.      CARTHAMI FLOS
Hasil gambar untuk carthami flos
Nama lain                                : kembang pulu, kesemba
Tanaman asal                          : carthamus tinctorius L.
Keluarga                                  : Asteraceae
Zat berkhasiat utama/isi          : Zat warna merah kartamin, zat warna
kuning safflower, lender dan minyak lemak  
Penggunaan                             : Laksativa
Bagian yang digunakan          : Bunga dari bunga majemuk
KETERANGAN TAMBAHAN
a.       Waktu panen
Untuk tujuan produksi zat warna, panen dilakukan sebelum bunga yang telah sepenuhnya mekar menjadi layu. Bunga biasanya layu pada hari ke dua atau ketiga. Keterlambatan waktu panen atau hujan selama masa berbunga akan menyebabkan berkurangnya zat warna yang dapat diperoleh
b.      Jenis
Ada 2 varientas Carthamus tinctorius, yaitu
·         Daun yang berduri disebut varietas typicus. Varietas ini digunakan untuk produksi minyak
·         Daun yang memiliki sedikit duri (jarang) disebut varietas inermis. Varietas ini terutama digunakan untuk produksi zat warna

2.      CARYOPHYLLI  FLOS
 Hasil gambar untuk caryophylli flos
Nama lain                                : Cengkeh
Tanaman asal                          : Eugenia caryophillus spreng
Keluarga                                  : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama/isi          : Minyak atsiri yang mengandung
eugenol, zat serupa dammar yang tidak berasa, zat hablur berupa jarum yang disebut kariofillin, zat penyamak dan gom                     
Persyaratan kadar                   : kadar minyak atsiri tidak kurang dari
  15,0  % b/v
Penggunaan                             : Stimulansia, obat mulas,
menghilangkan rasa mual dan muntah
Bagian yang digunakan          : Bunga yang masih kucup
KETERANGAN TAMBAHAN
a.       Waktu panen
Tanaman yang berumur 6 tahun dapat mulai dipetik kuncup bunganya. Kuncup-kuncup ini mula-mula berwarna putih, kemudian hijau dan akhirnya merah. Kuncup bunga harus dipetik ketika warnanya berubah dari hijau menjadi merah. Selanjutnya, kuncup bunga diasapi, dijemur dan dilepaskan dari tangkainya
b.      Sediaan
Oleum caryophylli (F)

3.      GUNNERAE FRUCTUS ET FLOS
Hasil gambar untuk Gunnerae Fructus et Flos
Nama lain                                : Sukmadiluwih
Tanaman asal                          : Gunnera macrophylla BI.
Keluarga                                  : Haloragaceae
Zat berkhasiat utama/isi          : -                                              
Penggunaan                             : Penyegar badan
Bagian yang digunakan          : Seluruh rangkaian buah dan bunga
kadang-kadang beserta pucung batang dan daun

4.      JASMINI  FLOS
Hasil gambar untuk jasmini flos
Nama lain                                : Bunga melati
Tanaman asal                          : Jasminum sambac (L.) W.Ait.
Keluarga                                  : Oleaceae
Zat berkhasiat utama/isi          :Minyak atsiri, asam formiat, asam
benzoate, asam asetat, ester metal   antranil, seskuiterpen, dan seskuiterpen- alkohol           
Penggunaan                             : Korigen odoris, penurunan panas
(antipiretika), penggenti ASI (laktifuga)
Bagian yang digunakan          : Bunga
5.      MESSUAE FLOS
Hasil gambar untuk simplisia bunga nagasari
Nama lain                                : Bunga nagasari
Tanaman asal                          :Messua  ferrea L.
Keluarga                                  : Clusiaceae
Zat berkhasiat utama/isi          : Lemak, protein, dan asam-asam
organik (seperti asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearat)       
Penggunaan                             : Antidiare, aromatika, dan
  ekspektoransia
Bagian yang digunakan          : Bunga yang masih kuncup, bunga
  yang sudah mekar, dan benang sari
KETERANGAN TAMBAHAN
Dalam perdagangan, bunga yang masih kuncup dikenal dengan nama sari kurung atau cangkok kurung; dan benang sari dikenal dengan nama sari murni, sari naga, atau podi sari

6.      Pyrethri Flos
Hasil gambar untuk pyrethri flos
Nama lain                                : Bunga piretri, bunga krisan
Tanaman asal                          : Chrysanthemum cinerariaefolium Visiani
Keluarga                                  : Asteraceae
Zat berkhasiat utama/isi          :a. Piretrin I (piretrolon + asam monokrisan-tomat)
b. Piretrin II (piretrolon + asam dikrisan- tomat)
c. Piretrolon dan sinerin II
d. Minyak atsiri yang mengandung
paraffin,  piretrosin, dan krisantemin
Persyaratan kadar                   : Kadar piretrin jumlah dihitung
dengan menjumlahkan kadar piretrin I dan kadar piretrin II tidak kurang dari 0,5%                         
Penggunaan                             : Racun serangga (insektisida)
Bagian yang digunakan          : Bunga cawan
KETERANGAN TAMBAHAN
Waktu panen                           : Bunga dipetik sebelum mekar atau
saat  bunga masih kuncup. Hal ini dilakukan karena bunga yang belum mekar mengandung kadar piretrin 2 kali lebih tinggi dari bunga yang setengah mekar dan yang telah mekar

7.      WOODFORDIAE FLOS ET FRUCTUS
Hasil gambar untuk bunga sidawayah
Nama lain                                : Bunga dan buah sidowayah
Tanaman asal                          : Woodfordia fruticosa L. atau
 Woodfordia floribunda Salisbury
Keluarga                                  : Lythraceae
Zat berkhasiat utama               : Zat penyamak (tannin)
Penggunaan                             : Adstringensia
Bagian yang digunakan          : Bunga

Teknik Pembuatan Sediaan Farmasi - Kapsul

CAPSULAE(KAPSUL)  A.PENGERTIAN Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunsk ysng dapat laru...