Zat
yang digunakan di bidang farmasi berada dalam ukuran optimum, dan kebanyakan
zat-zat harus diperkecil ukurannya pada tahap-tahap tertentu selama pembuatan
bentuk sediaan. Pengecilan ukuran zat padat ini disebut penggerusan.
Penggerusan merupakan salah satu proses penting dalam peracikan obat yang wajib
dikuasai oleh seorang apoteker mengingat banyak sediaan obat yang diminta oleh
pasien yang memerlukan penggerusan seperti pulvis, pulveres, kapsul, dan pil.
Penggerusan di apotek dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Secara
manual biasanya menggunakan mortir dan stamper. Sementara teknik secara
modern dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti pulverizer, alat
pemotong obat.
Penggerusan
merupakan salah satu langkah penting dalam teknologi famasi. Penggerusan ini
merupakan proses pengurangan ukuran partikel atau butiran dari zat padat yang
selanjutnya akan mempengaruhi luas permukaan, tingkat homogenitas dan juga
tingkat kerja optimal dari zat aktif. Mengapa demikian? Suatu zat yang digerus
akan mengalami perubahan menjadi bentuk partikel yang lebih kecil atau lebih halus
sehingga luas permukaannya akan meningkat. Jika ditambah dengan zat lain pun,
maka pencampuran yang merata dan homogen akan mudah tercapai. Peningkatan luas
permukaan dan homogenitas zat aktif inilah yang akhirnya akan menentukan kerja
optimal suatu obat
Seorang
Apoteker yang bekerja di apotek berwenang dalam penyediaan dan peracikan obat
sesuai dengan resep yang telah direkomendasikan Dokter untuk pasien. Pembuatan
obat harus dilakukan dengan baik dan cepat sehingga apoteker harus mengetahui
teknik yang baik dalam meracik obat. Salah satu teknik yang perlu diperhatikan
dan dipahami adalah teknik penggerusan, mengingat banyak sediaan obat yang
diminta memerlukan penggerusan, seperti pulvis, pulveres dan kapsul
(Noviana, 2010).
Penggerusan
bahan farmasetik di apotek dapat berupa penggerusan obat maupun bahan obat.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pengerusan bahan farmasetik kita harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu sifat fisikakimia bahan, suhu, dan kelembaban.
Bahan-bahan obat tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga dalam
penggerjaannya kadang memerlukan perlakuan khusus seperti:
- Bahan-bahan yang bersifat higroskopis digerus pada sistem tertutup yang dicukupi dengan udara yang dikeringkan. Misalnya garam-garam yang larut air (NaI, NaCl, KI, NaNO2)
- Bahan-bahan termolabil yang mudah dioksidasi dan mudah terbakar digerus dalam sistem tertutup dengan karbon dioksida atau nitrogen beratmosfer inert.
- Bahan-bahan dengan titik leleh rendah seperti malam dan asam stearat harus dibekukan sebelum digerus, dapat juga ditambahkan es kering pada saat penggerusan (Lachman, 1988).
Alat
penggerus bahan farmasetik ada bermacam-macam. Berdasarkan ukuran hasil
penggerusannya, alat penggerus diklasifikasikan menjadi 3 yaitu kasar, sedang,
dan halus yang dinyatakan dalam satuan mesh. Berikut klasifikasinya:
- Penggerusan kasar, partikel yang dihasilkan berukuran lebih besar dari 20 mesh.
- Penggerusan sedang, partikel yang dihasilkan berukuran antara 200 – 20 mesh (74 – 840 mikron).
- Penggerusan halus, partikel yang dihasilkan berukuran lebih kecil dari 200 mesh (Lachman, 1988).
Penggerusan
obat di apotek dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Secara manual
biasanya dilakukan menggunakan mortir dan stemper. Berikut alat-alat
penggerus yang biasa digunakan di apotek:
Cara
Menggunakan Mortir dan Stamper :
- Mulut dari mortir senantiasa mengarah ke kiri, maksudnya agar ketika stamper dibersihkan stamper senantiasa tetap pada mulut mortir.
- Stamper dipegang seperti memegang pulpen.
- Stamper diputar berlawanan dengan arah jarum jam.
- Permukaan stamper dibersihkan dengan cara memutarnya, sementara mika tetap berada dikepala stamper.
- Diulangi beberapa kali sampai serbuk halus (Suwarni, 2010).
Mortir dan stemper ini dapat
digunakan untuk menggerus obat maupun bahan obat. Namun demikian, cara manual
ini dirasa kurang menghemat waktu. Oleh karena itu, maka dikembangkan berbagai
alat yang dapat menggantikan proses penggerusan yang manual itu dengan yang
otomatis
2.
![]() |
Pulverizer/Blender
Pulverizer
merupakan mesin penggerus obat menjadi powder dengan keunggulan bahan Cup yang
kuat, khusus untuk obat dan tahan terhadap kontak dengan obat. Pulverizer
membantu mempercepat pembuatan obat menjadi powder. 1 set terdiri dari 5
cup (2 cup large & 3 cup small) dan 2 mata pisau.
Cara
pemakaian:
·
Obat
dimasukkan ke dalam cup. Posisi stop kontak “off”, kemudian cup diletakkan
dalam motor/mesin pulverizer dengan cara ditekan lalu diputar ke kanan hingga
cup terkunci.
·
Posisikan
stop kontak “on”, maka obat akan jadi hancur dalam waktu 4-7 detik dan setelah
obat halus (menjadi puyer), suara motor pada pulverizer mengecil.
·
Sekali
putar jangan lebih dari 10 detik, jika belum halus bisa diputar sekali lagi.
·
Biarkan
cup dalam posisi terbalik beberapa saat kemudian bersihkan sisa-sisa obat yang
menempel di sela-sela mata pisau dengan kuas kecil.
·
Tidak
dianjurkan untuk obat yang basah dan mengandung glukosa (Anonim, 2010).
3.
![]() |
![]() |
![]() |
|||
Alat Pemotong Obat untuk Pembuatan Puyer
Alat ini dapat digunakan untuk memotong obat menjadi 1/2
atau ¼ dosis dengan mudah. Caranya yaitu obat diletakkan di tengah penjepit,
lalu tutupnya dicakupkan dan ditekan sehingga pisaunya akan memotong obat
dengan sempurna. Bagian tengah dari alat ini dapat digunakan untuk menghaluskan
obat menjadi puyer. Alat ini juga dilengkapi dengan 4 rongga untuk menyimpan
obat pada bagian bawahnya sehingga mudah dibawa ke mana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar